RO Dalam Pegambilan Keputusan
Riset operasi berusaha menetapkan arah
tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan
dibawah pembatasan sumber daya yang terbatas. Istilah riset
operasi sering kali diasosiasikan secara eksklusif dengan
penggunaan teknik-teknik matematis untuk membuat model dan menganalisi
masalah keputusan. Walaupun matematika dan model matematis merupakan
inti dari riset operasi, pemecahan masalah tidaklah hanya sekedar
pengembangan dan pemecahan model-model matematis. Secara
spesifik, masalah keputusan biasanya mencakup faktor-faktor
penting yang tidak berwujud dan tidak dapat diterjemahkan secara
langsung dalam bentuk model matematis. Sebuah ilustrasi yang baik dari
kasus diatas adalah salah satu versi dari masalah elevator yang dikenal
luas. Sebagai tanggapan terhadap keluhan para penghuni tentang
lambatnya elevator disebuah bangunan perkantoran yang besar,
sebuah pemecahan yang didasari oleh analisis teori jalur
antrian ditemukan tidak memuaskan. Setelah mempelajari sistem
tersebut lebih lanjut, ditemukan bahwa keluhan para penghuni
tersebut lebih disebabkan oleh kebosanan, karena pada
kenyataannya, waktu menunggu sangat singkat. Sebuah pemecahan
diajukan dimana sebuah cermin panjang dipasang ditempat masuk kelevator.
Keluhan menghilang karena para pengguna elevator asik memandangi
dirimereka sendiri dan orang lain sambil menunggu elevator. Ilustrasi
elevator ini menggaris bawahi pentingnya memandang aspek
matematis dari riset operasi dalam konteks yang lebih luas dari
sebuah proses pengambilan keputusan yang unsur-unsurnya tidak
dapat diwakili sepenuhnya oleh sebuah model matematis.Sebagai
sebuah teknik pemecahan masalah, riset operasi harus dipandang
sebagai ilmu danseni. Aspek ilmu terletak dalam penyediaan
teknik-teknik matematis dan algoritma untuk memecahkan masalah
keputusan yang tepat. Riset operasi adalah sebuah seni karena
keberhasilan dalam semua tahap yang mendahului dan melanjuti pemecahan
dari sebuah model matematis sebagian besar bergantung pada
kreativitras dan kemampuan pribadi darimereka yang menganalisis
pengambilan keputusan.
Model-Model RO
Model adalah abstraksi atau
penyederhanaan realitas sistem yang kompleks dimanahanya
komponenkomponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari
masalahyang dianalisis diikutsertakan. Ia menunjukan hubungan-hubungan
dari aksi dan reaksidalam pengertian sebab dan akibat. Salah
satu alasan pembentukan model adalah untukmenemukan
variabel-variabel apa yang penting. Penemuan variabel-variabel
yang pentingitu berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan yang
ada diantara variabel-variabel itu.Teknik-teknik kuantitatif
seperti statistic dan simulasi digunakan untuk menyelidiki
hubungan yang ada diantara banyak variabel dalam suatu model. Model
dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, misalnya menurut
jenisnya,dimensinya, fungsinya, tujuannya, subyeknya, atau derajad
abstraksinya. Criteria yangpaling biasa adalah jenis model.
Jenis dasar itu meliputi:
a. Iconic (Physical) Model
“Iconic model adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatusistem nyata dengan skala yang berbeda. Contoh model ini adalah mainan anakanak,potret, histogram, maket dan lain-lain.”
“Iconic model adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatusistem nyata dengan skala yang berbeda. Contoh model ini adalah mainan anakanak,potret, histogram, maket dan lain-lain.”
b. Analogue Model
“Model analogue lebih abstrak disbanding model iconic, karena tak kelihatan samaantara model dengan sistem nyata. Contohnya jaringan pipa tempat air mengalirdapat digunakan dengan pengertian yang sama sebagai distribusi aliran listrik.Contoh lain adalah peta dengan bermacam-macam warna merupakan model analogdimana perbedaan warna menunjukan perbedaan cirri, misalnya biru menunjukanair, kuning menunjukan pegunungan, hijau sebagai dataran rendah, dan lain-lain.”
“Model analogue lebih abstrak disbanding model iconic, karena tak kelihatan samaantara model dengan sistem nyata. Contohnya jaringan pipa tempat air mengalirdapat digunakan dengan pengertian yang sama sebagai distribusi aliran listrik.Contoh lain adalah peta dengan bermacam-macam warna merupakan model analogdimana perbedaan warna menunjukan perbedaan cirri, misalnya biru menunjukanair, kuning menunjukan pegunungan, hijau sebagai dataran rendah, dan lain-lain.”
c. Mathemat ic (Symbolic) Model
“Model matematik sifatnya paling abstrak. Model ini menggunakan seperangkatsimbol matematik untuk menunjukan komponen-komponen (dan hubungan antarmereka) dari sistem nyata. Namun, sistem nyata tidak selalu dapat diekspresikandalam rumusan matematik. Model ini dapat dibedakan menjadi deterministic danprobabilistic. Model deterministic dibentuk dalam situasi kepastian (certainty).Model ini memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan dari realitas karenakepastian jarang terjadi. Model probabilistic meliputi kasus-kasus dimanadiasumsikan ketidakpastian (uncertainty).”
“Model matematik sifatnya paling abstrak. Model ini menggunakan seperangkatsimbol matematik untuk menunjukan komponen-komponen (dan hubungan antarmereka) dari sistem nyata. Namun, sistem nyata tidak selalu dapat diekspresikandalam rumusan matematik. Model ini dapat dibedakan menjadi deterministic danprobabilistic. Model deterministic dibentuk dalam situasi kepastian (certainty).Model ini memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan dari realitas karenakepastian jarang terjadi. Model probabilistic meliputi kasus-kasus dimanadiasumsikan ketidakpastian (uncertainty).”
No comments:
Post a Comment